tabloidpulsa.id – OPPO Reno7 (4G) dikenal memiiki banyak fitur fotografi. Termasuk yang paling diandalkan adalah foto portrait dengan beberapa efek yang memudahkan penggunanya untuk mengambil foto apik dengan upaya yang seminim mungkin. Tapi berbeda dengan produk flagship OPPO semisal Find X5 Pro, OPPO Reno7 tidak membawa fitur Long Exposure, membuat kita harus berupaya lebih untuk menghasilkan foto dengan teknik tersebut, salah satunya adalah light trails.
Light trails sendiri merupakan salah satu tipe pengambilan gambar yang memanfaatkan exposure yang panjang alias long exposure yang memfokuskan pada gerakan cahaya. Dengan cara membuka shutter kamera dalam waktu yang lebih lama dari biasanya, maka cahaya yang masuk sensor akan semakin banyak, dan jika cahaya tersebut bergerak maka akan dihasilkan sebuah pola pergerakan cahaya yang berkelanjutan.
Beberapa contoh foto light trails banyak memperlihatkan garis cahaya di tengah keramaian lalu lintas, semisal di jalan tol, atau jalan raya yang relatif lancar dengan pergerakan kendaran yang stabil. Atau ada juga yang berkonsentrasi untuk menciptakan jejak cahaya berupa huruf dan kata-kata bermakna menggunakan cahaya senter yang dibuka-tutup. Anda pastinya pernah melihat tipe foto seperti ini, bukan?
Sejumlah produsen ponsel dengan kamera yang mumpuni, sempat membawa fitur ini sehingga kita bisa melakukan pemotretan long exposure hanya dengan memilih fitur ini, lalu jepret, tahan dan fotonya jadi sesuai dengan keinginan kita.
Bagaimana kalau di Reno7? Untuk menciptkan foto light trails di OPPO Reno7 dan ponsel-ponsel lain yang tidak memiliki fitur Long Exposure, maka Anda bisa melakukan pengambilan gambar seperti ini secara manual. Mudah kok. Berikut tips dari kami.
Pertama, siapkan tripod yang mumpuni. Pengambilan gambar secara long exposure membutuhkan kestabilan tingkat tinggi. Kalau bergerak sedikit saja, akan mengakibatkan gambar yang tidak fokus, atau jejak cahaya yang tidak sesuai keinginan.
Kedua, gunakan mode PRO atau manual. Kalau di Reno7 kita bisa menemukan pilihan mode ini di bagian MORE atau SELENGKAPNYA. Pilih PRO untuk memunculkan settingan Shutter speed, ISO, White Blance, Exposure Value dan sebagainya.
Ketiga, fokus pada ISO dan Shutter speed. Atur ISO ke angka terendah yang bisa diraih kamera ponsel. Biasanya sih kami atur ke angka 100. Nilai ISO meruapkan nilai sensitivitas kamera terhadap cahaya. Semakin rendah maka akan semakin kurang sensitivitasnya. Kita membutuhkan pengaturan ISO rendah karena kita akan menangkap lebih banyak cahaya dari pada pemotretan normal.
Keempat, beralih ke Shutter speed. Anda bisa mengatur kecepatan shutter dalam membuka dan menutup lensa ke kecepatan yang rendah. Mulai dari 1 detik hingga 5 atau 10 detik jika diperlukan. Semakin besar atau lama kecepatan shutter speed, maka akan semakin lama lensa menangkap cahaya.
Kelima, sentuh titik fokus di salah satu cahaya atau titik terang yang muncul di viewfinder. Saat kita atur ISO dan Shutter speed seperti di atas, jangan heran karena viewfinder akan terlihat gelap. Jika Anda memotret menggunakan tripod, maka upayakan untuk tidak memindahkan arah kamera, lalu tekan salah satu cahaya yang tertangkap, baru tekan tombol shutternya.
Lensa akan membuka-tutup dalam waktu sesuai dengan yang kita atur sebelumnya. Dan hasilnya akan muncul di salah satu sudut viewfinder, tergantung Anda memposisikan ponsel.
Anda bisa menghasilkan foto yang apik jika dilakukan di kondisi yang tidak terlalu terang, dengan obyek yang kontras tingkat kecerahannya, dan pergerakan yang signifikan. Dan jangan lupa, sering-sering lah berlatih.
Oh iya, teknik ini juga bisa Anda gunakan untuk melakukan foto portrait. Alias ada obyek manusi di depan cahaya yang bergerak tadi. Tapi upayakan obyek manusia tidak banyak bergerak dan dijatuhi cahaya yang cukup.
Mudah, bukan?