Table of Contents
1. Cara Menghitung Bunga Flat
12 bulan
Contoh ilustrasi :
Pak Agus mengajukan pinjaman di bank BRI dengan rincian sebagai berikut :
- Pokok Pinjaman : Rp 48.000.000
- Bunga per tahun : 6%
- Tenor pinjaman : 24 bulan
- Bunga flat
Mari kita hitung :
- Cicilan Pokok =>> Rp 48.000.000 : 24 bulan = Rp 2.000.000
- Bunga =>> (Rp 48.000.000 x 6%) : 12 bulan = Rp 240.000
- Angsuran per bulan = >> Rp 2.000.000 + Rp 240.000 = Rp 2.240.000
Maka, besarnya angsuran yang harus dibayarkan oleh pak Agus adalah Rp 2.240.000
Nah, coba kita kalikan 24 bulan
Rp 2.240.000 x 24 bulan = Rp 53.760.000
Jadi, total bunga yang dibayarkan selama 24 bulan adalah = Rp 53.760.000 – Rp 48.000.000 = Rp 5.760.000
Besar angsuran tersebut tiap bulan tidak berubah alias flat.
Keuntungan dan Kekurangan Bunga Flat
2. Cara Menghitung Bunga Efektif
Jadi pada dasarnya bunga efektif dihitung dari saldo pinjaman terakhir setiap bulan. Lebih mudahnya bunga dihitung berdasarkan pinjaman pokok yang belum dibayar, sehingga angsuran bulanan selalu berbeda-beda setiap bulannya.
Rumus Bunga efektif
Angsuran pokok per bulan = Pokok pembayaran : jangka waktu pembayaran : lamanya pembayaran (bulan
Bunga per bulan = Saldo pinjaman terakhir x suku bunga per tahun(%)
Ilustrasi :
- Pokok Pinjaman : Rp 48.000.000
- Bunga per tahun : 6%
- Tenor pinjaman : 24 bulan
- Bunga efektif
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
- Angsuran bulan I
– Angsuran pokok per bulan = Rp 48.000.000 : 24 bulan = Rp 2.000.000
– Bunga bulan kedua = Rp 48.000.000 x 6% = Rp 240.000
12 bulan
– Total angsuran bulan pertama = Rp 2.000.000 + Rp 240.000 = Rp 2.240.000
Setelah angsuran pertama dibayarkan, jadi sisa angsuran pokoknya tersisa Rp 48.0000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 46.000.000
Sisa angsuran tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan angsuran kedua.
- Angsuran bulan II
– Sisa angsuran pokok = Rp 46.000.000
– Bunga bulan kedua = Rp 46.000.000 x 6% = Rp 230.000
12 bulan
– Total angsuran bulan kedua = Rp 2.000.000 + Rp 230.000 = Rp 2.230.000
Setelah angsuran kedua dibayarkan, jadi sisa angsuran pokoknya tersisa Rp 46.0000.000 – Rp 2.000.000 = Rp 44.000.000
- Angsuran bulan III
– Sisa angsuran pokok = Rp 44.000.000
– Bunga bulan pertama = Rp 44.000.000 x 6% = Rp 220.000
12 bulan
Kelebihan dan Kekurangan Bunga Efektif
Sudah paham kan perbedaan bunga antara bunga flat dengan bunga efektif?
Penutup
Ada 2 cara perhitungan bunga pinjaman bank BRI yang sering digunakan, yaitu bunga flat dan bunga efektif. Namun, kebanyakan orang lebih suka menggunakan sistem bunga flat karena cicilannya selalu tetap setiap bulannya. Jenis bunga ini sering dijumpai pada jenis kredit kendaraan bermotor, KUR BRI, dan kredit tanpa agunan lainnya.
Akan tetapi selain 2 cara di atas masih ada satu lagi metode perhitungan bunga pinjaman bank, yaitu bunga anuitas. Bunga anuitas adalah perpaduan antara perhitungan bunga flat dan bunga efektif, dimana bunga pinjaman dihitung berdasarkan sisa saldo pinjaman yang belum dibayar pada bulan sebelumnya dengan angsuran per bulan tetap.
Bunga anuitas juga memiliki 2 jenis perhitungan, yaitu bunga tetap (fixed) dan bunga mengambang (floating). Dua jenis bunga ini ditentukan berdasarkan naik turunnya suku bunga pasar, dimana bunga tetap tidak terpengaruh oleh suku bunga pasar, sedangkan bunga floating selalu mengikuti perubahan bunga pasar.
Nah, untuk perhitungan lengkap mengenai bunga anuitas akan saya bahas di postingan berikutnya.
Demikianlah informasi mengenai cara menghitung bunga pinjaman bank BRI dengan bunga flat dan bunga efektif, semoga memberikan manfaat bagi siapa saja yang sedang mencari informasi seputar rumus bunga bank BRI. Terima kasih.